Minggu, 29 Januari 2012

It's Amazing by JEM

Hasil browsing sana-sini eeeh, dapet video bagus buat spirit booster to keep stay in this fun bizniz, cekidot blogger...!!! ;)




And here the lyrics, read and feel it....

IT'S AMAZING
by JEM


Do it, now
You know who you are
You feel it in your heart
And you're burning with ambition

But first, wait
Won't get it on a plate
You gonna have to work for it
Harder and harder

And I know
Cause I've been there before
Knocking on the doors
With rejection (rejection)

And you'll see
Cause if it's meant to be
Nothing can compare
To deserving your dreams
 
It's amazing
It's amazing
All that you can do

It's amazing
Makes my heart sing
Now it's up to you

Patience, now
Frustration is in the air
And people who don't care
Well it's gonna get you down

And you'll fall
Cause you will hit a wall
But get back on your feet
And you'll be stronger
And smarter

And I know
Cause I've been there before
Knocking down the doors
Won't take no for an answer

And you'll see
Cause if it's meant to be
Nothing can compare
To deserving your dreams

It's amazing
It's amazing
All that you can do

It's amazing
Makes my heart sing
Now it's up to you

Don't be embarrassed, don't be afraid, don't let your dreams slip away.
Don't be scared of using your gift -- everybody has a gift.
Never give up, never let it die,
Trust your instincts, and most importantly...
You've got nothing to lose, so just go for it!

It's amazing
It's amazing
All that you can do
It's amazing
Makes my heart sing
Now it's up to you

Minggu, 15 Januari 2012

EMAK SUPER

Mau berbagi cerita tentang Working mom, Carrier woman, Bussiness woman, Wanita pekerja, or apalah sebutan lainnya. Terinspirasi dari emak-emak diangkot, sebenarnya sudah sering berangkat kerja bareng mereka tapi baru sekarang tuh inspirasi nyantol di kepala ;p

Menjadi seorang perempuan adalah takdir, menjadi seorang ibu adalah pilihan maksudnya ada loh yg sudah menikah tapi menunda dulu untuk punya anak, bahkan ada di suatu negara di Eropa (lupa negaranya), ada perempuan yg memilih untuk tidak memiliki anak karena biaya hidup disana mahal. Kalo seandainya dia tahu keutamaan Ibu dalam Islam gimana yaa? Hmm, mungkin dia ga akan mengambil keputusan itu kali ya ;) Aaah, what ever, back to topic.

Yang namanya sudah menjadi ibu, pasti sudah punya anak. Anak amanah dari Allah yg harus dijaga dan tugas seorang Ibulah untuk mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Sementara ayah bertugas untuk mencari nafkah. Tapiiiii, bagaimana bila kondisi ekonomi tidak mencukupi, haruskah ibu mencari nafkah?

Dalam Islam seorang ibu diperbolehkan untuk mencari nafkah, tapi dengan tetap menjaga adab-adab pergaulan di lingkungan kerja, pastinya dengan seijin suami dan dengan niat untuk membantu suami. Karena bila seorang perempuan sudah menikah maka ketaatan kepada suamilah yang paling utama selama tidak bertentangan dengan perintah Allah swt.

Ada cerita menarik yang saya dapat selama perjalanan menuju kantor, begini ceritanya...

Kadang diangkot saat berangkat kerja, saya bertemu dengan 2 ibu ini. Mereka menjual ikan tawar segar dan ikan tawar yang sudah matang. Bila naik angkot bareng dengan mereka, suasana angkot jadi rame dengan obrolan mereka berdua. Kadang ngobrolin anak, yg mau masuk sekolah, perlu biaya sekolah, masalah anak yg susah dibilangin dan obrolan sekitar rumah tangga lainnya. Salut deh dengan mereka, kalo denger dari obrolannya sih, mereka berasal dari golongan menengah ke bawah, tapi tahu ga the best thing from them? Mereka berjuang, cari uang buat anak mereka sekolah biar masa depannya lebih baik dari mereka.

Pagi ini ada obrolan mereka yang lucu bagi saya tapi cukup lumayan nyentil...

Ibu A   : Saya mau belajar pake HP mpok. Pan ono dirumah ada 2, yg atu dimaenin trus ma si Ujang, nah yg atu lagi nganggur.

Ibu B    : Kalo gua angkat telepon mah bisa.

Ibu A   : Yah, angkat telpon mah tinggal dipincet, kalo udah tinggal pincet lagi.

Ibu B    : Iyak, kalo sms mah belom bisa dah gua. Tapi deeeh, si onoh mah bisa yak sms an, dia pan kaga sekolah. Lah kita yg bisa baca, bisa ngaji kaga bisa. Lah arab gundul ajah kita bisa sampe ngelotok.

Ibu A   : Yah, itu mah gara-gara kita kaga ngeh aja mpok, kagak telaten gitu.

Ibu B    : Iyak, kaga meratiin yg kayak gituan

Hmm, lebih baik ga bisa sms tapi bisa ngaji atau bisa sms tapi ga bisa ngaji?  Kalo ngaji berpahala tiap hurufnya, lah kalo sms??? Lah, jadi beginih kita ngomongnya???

Selain mereka pastinya masih banyak lagi ibu-ibu di luar sana yg bekerja untuk membantu suami, atau niat baik lainnya. Apa itu para Ibu yg bertugas di legislatif sana, seperti Ibu Yoyoh Yusroh yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia, ibu yg bertugas dikepolisian, ibu dokter, ibu bidan yang membantu persalinan para ibu, dan ibu yg lainnya.

Pengalaman saya menjadi working mom, ga kuat nahan kangen. Ga tau ibu yang lain merasakan hal ini juga atau tidak? Pernah mendengar nada miring soal ibu yg bekerja di luar rumah yang harus meninggalkan anaknya dengan orang lain? Saya pernah. Rasanya saat mendengar itu, hmmm, teririssssssssssssssssssss atau denger komen kaya gini: “Anaknya sama siapa?” sama kakak di rumah. Iiiih, kasiaan. Wew,,,,,,,, ;(

Tapi semua itu disanggah oleh si ibu aktivis KPAI: “Hanya dirimu yg lebih tahu tentang rumah tanggamu rat...” Aaah, menyejukkan sekali. Iya, kalo anakku ga makan mana mau mereka tau!!! #edisi lebay ;D

Tulisan ini ga mau mendiskreditkan siapa pun, semuanya bebas untuk memilih jadi Full Time Mother (FTM), working Mom, or FTM that working at home. Semua bebas memilih lengkap dengan konsekwensi masing-masing tentunya. Dan semuanya kembali ke niat, apa yang mendasari kita mengambill pilihan itu kalau semua diniatkan karena Allah insya Allah akan berbuah pahala dariNya.

Masalah anak, ga naif pasti kepikiran, saya juga melalui masa-masa itu. Masa-masa dimana ga konsen kerja karena kepikiran terus dengan anak, masa-masa dimana dikantor kerjaannya browsing semua hal tentang perkembangan anak ;) Hingga akhirnya sampai pada suatu masa saya harus ikhlas menjalani semuanya, karena ga ada pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan baik dalam kondisi seperti itu.

Caranya? Dengan meluruskan niat saya untuk bekerja diluar rumah itu  untuk ibadah, dengan menyetting mind set saya kalau saya bekerja untuk membantu orang lain bukan untuk senang-senang lho.... Untuk membantu suami, orang tua dan keluarga. Tapi tetap menjalankan kewajiban saya sebagai Ibu dengan sebaik-baiknya. Berdoa kepada Allah untuk kebaikan anak saya, melakukan dan mengusahakan yang terbaik untuk anak dan keluarga. Termasuk dalam hal ini berusaha untuk bisa bekerja dari rumah agar bisa memiliki lebih banyak waktu dengan anak saya.

Mungkin kedengarannya sulit, tapi you know what? Sudah banyak ibu rumah tangga yang berhasil dibisnis ini, bisnis bersama d’BC Network. Bisnis ini juga sudah banyak me-resignkan para karyawati dari tempatnya bekerja karena penghasilannya melebihi dari penghasilan yang mereka peroleh ditempat kerja. Selain itu, yang terbaik dari bisnis ini adalah waktu kerja yang fleksibel hingga kita bisa tetap menjalankan kewajiban sebagai ibu tapi tetap bisa memiliki penghasilan. Menjadi perempuan yang mandiri dan tidak bergantung kepada suami.

Well, im not a perfect mom but im trying to love my daughter in a perfect way ;)

http://tips.cantikmandiri.com
FB : Ratih Astika
Ym : ratih_6